Perjalanan bumi di mulai ketika bumi belum berbentuk gelap gulita dan kosong, Roh Allah melayang layang di atas permukaan air, lalu berfirmanlah Allah, " Jadilah terang ! " Lalu terang itu jadi.
Perjalanan imanku di mulai ketika roh letih lesu di dalam diriku setelah gagal mendapatkan job medical representatif di PT Bayer, yang konon memberikan bea siswa satu tahun ke USA, maka sebuah ketetapan hati muncul, " Ah, gagal USA Hongkong juga boleh. "
Waktu berlalu kehidupan benar benar membawaku sampai ke negeri Hongkong. Negeri padat penduduk yang di huni oleh beragam penduduk etnic ras n suku bangsa. Rasanya setiap ras setiap suku ada perwakilanya di bumi Hongkong ini. Negeri yang di penuhi gedung gedung apartemen tinggi di sepanjang ruas jalan namun juga di lengkapi dengan gunung gunung bertengger indah di balik apartemen seolah paku pasak bumi yang membuat keseimbangan alam n udara tetap terjaga baik dari segala macam polusi. Negeri kecil yang di kelilingi pantai pantai indah dengan pasir putih yang mengagumkan.
Negeri yang juga di penuhi ratusan bahkan ribuan BMI tanah air yang sedang berjuang demi masa depan keluarga n anak anaknya.
Negeri inilah yang kemudian membawaku masuk dalam pergumulan yang seru n panjang tentang " The True of God " kebenaran tentang Allah yang sejati.
Berawal dari persahabatanku dengan gadis blasteran suku jawa - chinese asal kota Majenang ketika pertama kali jumpa di kota Bogor untuk medical ceck up bersama sebagai syarat awal test kesehatan utk bisa lolos proses kerja ke LN, maka di sanalah mimpi mimpi mulai di bangun. Mimpi untuk mengumpulkan modal dan sukses membangun usaha bersama.
Mimpi inilah yang kemudian membawaku bertahan melewati masa masa sukar adaptasi. Cukup melelahkan menguras pikiran, hati n tenaga. Suhu udara musim dingin yang extra terasa perih merobek setiap pori pori kulit tangan tropisku terasa menusuk sampai tulang n merembeskan bilur bilur darah keluar, sakit sekali melewati fase ini. Budaya bahasa yang berbeda, cara kerja n cara jalan orang orang Hongkong yang terasa super cepat bagiku membuatku " kepunthal punthal " seperti di kejar kejar, hehe. Belum lagi bahasa lokal yang belum terkuasai sehingga miss understanding sering terjadi n ribut seringkali tak bisa di hindari, hehe banyak ngelus dada n bersabar, tetapi itulah perjuangan yang harus di lewati n di menangkan.